Dalam Berdakwah LDII Menghindari Radikalisme

Tak bisa dipungkiri, di Indonesia ada beberapa lembaga keagamaan yang menganut radikalisme. Ajaran dengan garis keras inilah menjadi topik hangat di beberapa media nasional, tak terkecuali di arena Rakerwil Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sultra, di salah satu hotel di Kendari kemarin.
Dalam arena Rakerwil,  Wakil ketua DPP pusat LDII H M Hidayat Nahwi Rasul menegaskan,  LDII adalah lembaga dakwah keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, kemasyarakatan berbangsa, bernegara secara islami, saleh, ramah, sejuk dan damai.

"Tindakan radikalisme itu memang ada dari beberapa lembaga. Tapi, kami LDII sangat bertentangan dengan ajaran itu. Dan jauh dari ajaran-ajaran yang menyesatkan.  LDII menganut Islam yang seutuhnya," jelasnya, saat ditemui usai pembukaan Rakerwil  dan orientasi pengembangan dakwah bagi para da'i dan mubaligh.

Menurutnya, prinsip utama Islam LDII adalah menjunjung tinggi kemaslahatan umat, menerapkan prilaku kecintaan terhadap lingkungan, menjaga pola hidup sehat serta mengumandangkan Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang sesama umat beragama. Faktanya itu kata Hidayat, diperlihatkan LDII dalam mengarungi kehidupan  selalu berdampingan dengan masyarakat. Disamping itu, beberapa program yang dijalankan orientasinya melalui kerjasama dari pihak pemerintah.

Dalam era globalisasi ini, tidak bisa dipungkiri dampak positif ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mengantarkan umat manusia pada jenjang kesejahteraan. Namun, sisi lain iptek juga berpotensi melahirkan malapetaka bagi manusia dan kemanusian. Perkembangan tersebut  harus dilandasi dengan jiwa dan semangat pengabdian sesuai dengan nilai-nilai luhur yang diridoi Allah SWT.

"Atas dasar itulah dakwah keagamaan seyogyanya dikembangkan, baik secara dinamis arif dan bijaksana, sehingga  mampu memberikan peluang-peluang dan ruang gerak untuk mengeliminir dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Contoh kongkritnya, 2010 LDII melaksanakan program penanaman pohon di Sulawesi Selatan (Sulsel), bekerjasama dengan Pemprov  juga Majelis Ulama Indonsia (MUI). Nah, 2011 pencanangan nasionalnya di Kendari. Aktivitas ini kami anggap bisa lebih mendekatkan LDII kepada masyarakat Sultra secara keseluruhan, tentang pentingnya melestarikan alam. Filosofinya, kalau kita bisa menyelamatkan alam, maka alam akan menyelamatkan kita. Bukan kita harus mencelakakan sesama kita," ujarnya putra daerah Sultra ini.

Sementara itu, Gubernur Sultra yang turut hadir mengatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan yang mengemban amanah umat, saat ini Islam sedang dihadapkan oleh berbagai situasi yang tidak kondusif, baik aspek sosial, ekonomi, politik maupun keamanan. Sehingga Ia mengharapkan, LDII bisa memberikan sebuah sikap yang efektif, prokatif juga mawas diri demi ketentraman seluruh masyarakat.

"Dalam catatan saya, LDII belum pernah menyusahkan bangsa Indonesia. Saya sangat mendukung LDII sebagai lembaga dakwah yang berperan secara komperensif. Penerapan itu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Saya juga sangat bangga secara pribadi, karena makin banyak putra daerah Sultra yang berprestasi di bidang kelembagaan misalnya LDII yang salah saru pucuk pimpinannya adalah putra Sultra," papar H Nur Alam yang disambut tepuk riuh seluruh undangan yang hadir.

Gubernur juga memberikan apresiasi positif terhadap program-program kemasyarakatan yang dijalankan LDII diantaranya, pemberantasan buta aksara alqur'an bagi semua umur, gerakan pelestarian lingkungan, pemberantasan kemiskinan melalui usaha bersama di setiap kecamatan, mengutamakan dakwah yang menyejukan dengan memperhatikan adat istiadat daerah, memamahami dan mempraktekan tobiat leluhur yaitu jujur, amanah, sederhana. Selain itu, DPW LDII Sultra melaksanakan pemberantasan narkoba dari kehidupan masyarakat.

"Saya anggap LDII adalah lembaga netral. Saya berterimah kasih kepada teman-teman semua yang memberikan semangat dalam setiap pembangunan di Sultra," katanya.

Untuk diketahui, sejak diresmikan 20 Februari 1976 di Aula Korem 143 Haluoleo di Kota Kendari perkembangan LDII di Sultra  terus menunjukan kemajuan pesat. Hingga saat ini, telah terbentuk 12 DPD LDII di 12 kabupaten/kota.  DPC 117 dan 265 PAC yang tersebar di seluruh Provinsi Sulawesi Tenggara
(Sumber :KENDARINEWS, Kendari).
 

Komentar