TANA
TORAJA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Kabupaten Tana Toraja menyelenggarakan silaturahmi dan dialog kebangsaan di
Hotel Sangalla, Makale, Tana Toraja, Kamis (11/5/2017). Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae secara resmi membuka dialog kebangsaan yang bertajuk "Mendorong Sinergi dan Harmonisasi dalam Kemajemukan NKRI di Bumi Lakipadada Tana Toraja" ini.
Bupati Toraja Bersama Pejabat TNI/Polri Berfoto dengan Pengurus LDII
Selain
bupati, hadir antara lain Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul,
Ketua LDII Tana Toraja Marjono, Kepala Kesbangpol Tana Toraja Army Lenggo,
Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi, Ketua FKUB Tana Toraja Yonan Thadius,
Wakapolres Tana Toraja Kompol Z Saalino Perwira Penghubung Kodim 1414/Tana
Toraja R Fanny M, dan Kepala Kemenag Tana Toraja.
Bupati
Tana Toraja Nicodemus Biringkanae dalam sambutannya memaparkan, dialog
kebangsaan yang LDII gagas menjadi momentum untuk mendorong rasa kebangsaan,
cinta tanah air, dan sikap kejuangan ditengah kemajemukan.
"Dua
hal yang sedang mengancam bangsa ini yaitu radikalisme dan intoleransi. Kedua
hal ini muncul karena kita sudah tidak mengenal kebhinnekatunggalikaan, yakni
bangsa ini dibangun dari suatu perbedaan," ucapnya.
Pihaknya
berharap, dialog kebangsaan ini dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan dan
mencegah disintegrasi bangsa. "Saya harap, kegiatan seperti ini tidak
hanya dilaksanakan di Tana Toraja, tetapi juga di seluruh Sulawesi Selatan,
sehingga tidak ada lagi radikalisme dan intoleransi," papar Nicodemus.
Sementara
itu, Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul berujar, bagi LDII, Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah final. "Mengutip pernyataan Ketua DPP
LDII Abdullah Syam, barang siapa yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan
UUD 1945, maka tidak hanya berhadapan dengan TNI-Polri, tetapi juga berhadapan
dengan LDII," ucap Ketua Komisi Teknologi ICMI Sulawesi Selatan ini.
Di
tempat yang sama, Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi dalam sambutannya
mengapresiasi silaturahim dan dialog kebangsaan yang LDII laksanakan. "Di
tengah kemajemukan Indonesia, khususnya di Tana Toraja, model-model diskusi
seperti ini harusnya lebih sering kita lakukan. Saya berikan apresiasi dan
terima kasih kepada LDII karena telah memulai acara ini dan mohon tidak
berhenti sampai hari ini," papar Welem.
Ia
berharap, semua elemen dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan tanpa melihat
latar belakang. "Melalui kegiatan yang dimotori oleh LDII pada hari ini,
maka mulai sekarang dan besok janganlah pernah mempersoalkan apa agama, suku,
dan dari mana asal anda," ucapnya.
Adapun
Ketua DPD LDII Toraja Marjono berujar, selama ini Pemda Tana Toraja mendukung
kegiatan yang LDII laksanakan. Pemda mendukung LDII mengembangkan kegiatan
dalam organisasi. Selain itu, ia menyampaikan apresiasi kepada segenap pihak
yang menyukseskan kegiatan. "Saya bersyukur kegiatan ini dapat berjalan
dengan lancar. Antusiasme peserta dan undangan yang hadir sangat baik,"
katanya.
Dialog
dihadiri ratusan peserta dari unsur pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat,
tokoh agama, warga LDII Tana Toraja, mahasiswa, dan masyarakat umum. Menjadi
pemateri dalam dialog antara lain Ketua FKUB Tana Toraja, Sekretaris MUI Tana
Toraja, dan Wakapolres Tana Toraja. (fo)
Sumber : fajaronline.com
Komentar
Posting Komentar