1. Pahala
yang berlipat ganda bagi orang yang membaca Al Qur’an
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُبِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم الترمذي رواه حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌوَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya
: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Qur’an) maka
baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh
(pahala). Aku tidak mengatakan ” الم “Alif Laam Mim adalah satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu
huruf dan Mim satu huruf” (HR. Tirmidzi)
2. Keutamaan orang yang mahir
membaca Al Qur’an
Dari Aisyah رضي الله عنها
ia berkata, Rasululah Radhiyallahu ‘anhu bersabda :
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيـَـتَتَعْتَعُ فِيهِ مسلم رواه وَهُوَ عَلَـيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Artinya
: “Orang yang mahir Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan baik-baik
dan orang yang membaca Al Qur’an dan terbata-bata membacanya dengan mengalami
kesulitan melakukan hal itu maka baginya dua pahala” (HR. Muslim)
3. Membaca
Al Qur’an tidak sebanding dengan Harta benda dunia.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda :
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْـنَا : نَعَمْ ، قَالَ : فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَتِهِ خَيْرٌلَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ رواه مسلم
Artinya
: “Apakah salah seorang diantara kalian senang bila pulang kepada keluarganya
dengan mendapatkan tiga ekor unta khalifat yang gemuk-gemuk ?” Kamipun berkata
: “Ya” Beliau bersabda : “Maka tiga ayat yang dibaca oleh seseorang diantara
kalian dalam shalatnya itu lebih baik dari tiga ekor unta khalifat yang
gemuk-gemuk” (HR. Muslim)
4. Membaca
Al Qur’an adalah perhiasan Ahlul Iman
Dari Abu Musa Al Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda
:
مَـثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ اْلأُتْرُجَّةِ رِيحُـهَا طَـيِّبٌ وَطَعْمُـهَا طَـيِّبٌ وَمَـثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَـثَلِ التَّمْرَةِ لاَ رِيحَ لَهَاوَطَعْمُـهَا حُلْوٌ وَمـَـثَلُ الْمُـنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَـثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُـهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُـهَا مُرٌّ وَمـَـثَلُ الْمُـنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَـثَلِالْحَـنْظَلَةِ لَـيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُـهَا مُرٌّ . رواه البخاري و مسلم
Artinya
: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur’an itu bagaikan jeruk limau;
harum baunya dan enak rasanya dan perumpamaan orang mu’min yang tidak membaca
Al Qur’an itu bagaikan buah kurma; tidak ada baunya namun enak rasanya. Dan
perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur’an itu bagaikan buah raihanah;
harum baunya tapi pahit rasanya dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an
itu bagaikan buah hanzhalah; tidak ada baunya dan pahit rasanya” (HR. Bukhari
dan Muslim)
5. Empat
Keutamaan bagi kaum yang bekumpul untuk membaca Al Qur’an
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata Rasulullah SAW bersabda
:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَـيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَـتْـلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيـَـتَدَارَسُونَهُ بَـيْـنَـهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَـيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَـتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْالْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ . روا مسلم
Artinya
: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah dari rumah Allah (masjid)
mereka membaca kitabullah (Al Quran) dan saling belajar diantara mereka, kecuali Allah
menurunkan ketenangan kepada mereka, mereka diliputi rahmat, dinaungi malaikat
dan Allah menyebut-nyebut mereka pada (malaikat) yang di dekatNya” (HR. Muslim)
6. Belajar
dan mengajarkan Al Qur’an adalah amalan yang terbaik
Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah SAW bersabda :
خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ . رواه البخاري
Artinya : “Sebaik-baik orang
diantara kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR.
Bukhari)
7. Mengangkat
derajat di Syurga
Dari Abdullah bin Amru bin Ash Radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah SAW bersabda
:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَـنْزِلَتَ رواه الترمذى و أبو داود كَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
Artinya
: “Dikatakan kepada Ahli Al Qur’an : “Bacalah dan keraskanlah dan bacalah
(dengan tartil) sebagaimana engkau membacanya di dunia, sesungguhnya
kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang kau baca” (HR. Tirmidzi)
8. Syafa’at
bagi pembaca Al Qur’an
Dari Abu Umamah, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يـَأْتِي يَوْمَ الْقِـيَامَةِ شَفِيعًا ِلأَصْحَابِهِ . رواه مسلم
Artinya : “Bacalah Al Qur’an
karena sesungguhnya Al qur’an itu akan datang di hari kiamat untuk memberi
syafa’at bagi yang membacanya” (HR. Muslim)
Dan dari Abdullah bin Amru bin
ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda
:
الصّـِيَامُ وَالْقُرْآنُ يـَشْفَعَانِ لِلْـعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصّـِيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّــهَوَاتِ بِالـنَّــهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيـــَــقُولُ الْقُرْآنُمَــنَــعْتُهُ الـنَّــوْمَ بِاللَّـيْلِ فَشَــفِّعْنِي فِيهِ قَالَ: فَيُشَفَّعَانِ رواه أحمد
Artinya
: “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafa’at kepada hamba kelak di hari kiamat,
puasa berkata : “Ya Rabbku saya telah mencegahnya dari memakan makanan dan
menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at
kepadanya. Dan berkata Al Qur’an :”Saya telah mencegahnya dari tidur di waktu
malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, Nabu bersabda :”Maka
keduanya memberikan syafa’at” (HR. Ahmad)
9. Memperoleh
kesempurnaan pahala
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَـتْـلُونَ كِتَابَ اللهِ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَأَنـــْفَقُوا مِمَّـا رَزَقْـنَاهُمْ سِرًّا وَعَلاَ نِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ . لِيُـوَفّـِـيَهُمْ أُجُورَهُمْوَيـَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ . فاطر : 29-30
Artinya
: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan
shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan
yang tidak akan merugi agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka
dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri. (QS. Fathir : 29-30)
Sumber : ldii.info
Komentar
Posting Komentar