Ada 3 Motto LDII,
ialah :
1. Yang artinya: “Dan
hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan
dan menyuruh pada yang ma’ruf (perbuatan baik) dan mencegah dari yang munkar
(perbuatan tercela), mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali Imron,
No. Surat: 3, Ayat: 104).
2. Yang artinya:
“Katakanlah inilah jalan (agama) - Ku, dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah (dalil/dasar hukum) yang nyata. Maha
suci Allah dan aku tidak termasuk golongan orang yang musyrik”. (QS. Yusuf,
No.Surat: 12, Ayat: 108).
3. Yang artinya:
“Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik”. (QS. An-Nahl, No.Surat: 16,
Ayat: 125).
Ketua Umum DPP LDII Prof DR Ir KH Abdullah Syam MSc dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) IV LDII Sumatera Utara
di Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan pada 16 Mei 2011
kembali menegaskan visi-misi dan tujuan
LDII.
Dikemukakannya, visi
LDII, yakni menjadi organisasi dakwah Islam profesional yang mampu mewujudkan manusia Indonesia yang
tekun beribadah kepada Allah SWT, berakhlakulkarimah, memakmurkan bumi serta
membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis tabiat jujur, amanah,
kerja keras dan hemat, rukun, kompak dan bekerjasama yang baik.
Misi LDII, sambungnya,
memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan dan penerapan ajaran Islam yang
dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran,
posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah NKRI.
Sedangkan tujuan keberadaan
LDII ingin meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta turut serta dalam
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yang dilandasi keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT guna terwujudnya masyarakat mandiri yang demokratis dan
berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila serta diridhoi Allah SWT.
Menurutnya, dalam
praktiknya, LDII mengikuti prinsip-prinsip dakwah. Yakni, mengajak ke jalan
Allah berdasarkan hikmah serta memberikan nasihat berupa kebaikan. Untuk itu,
LDII dalam praktik dakwahnya mengacu kepada 7 “green dakwah”.
Pertama, dakwah berpedoman kepada Alquran dan Al-Hadits.
Kedua, membawa kesalihan sosial. Ketiga, santun, sejuk dan tasamuh (toleransi).
Keempat, membawa kemaslahatan umat. Kelima, berwawasan lingkungan. Keenam,
memperhatikan kesehatan, dan ketujuh, dibawakan dengan kasih-sayang. “Karena
itu, LDII baik dalam dakwah bil qalam, bil kalam, maupun bil hal tidak
melakukan cara-cara radikal, kekerasan/anarkis. Sebab, cara-cara ini tidak
dicontohkan Rasulullah SAW dalam dakwahnya,” tegas KH Abdullah Syam.
Mengenai adanya tudingan
miring hingga fitnah dan tuduhan kepada LDII di masa lalu, KH Abdullah Syam
berilustrasi:”Jika saya pernah berbuat jahat pada masa yang lalu. Kemudian,
saya taubat nasuha dengan senantiasa berbuat baik, apakah saya masih dicap sebagai
orang jahat. Tentunya kan tidak. Begitu juga dengan LDII”.
Dari penjelasan tersebut,
maka tidak ada alasan lagi pihak-pihak yang mencurigai, apalagi memfitnah dan
menuduh LDII sebagai ajaran maupun aliran sesat-menyesatkan, seperti Ahmadiyah.
Selain tunduk kepada
Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW (Al-Hadits), LDII juga berpedoman kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Bahkan, bagi LDII NKRI
merupakan “harga mati” sama seperti mempertahankan Islam sebagai ajaran yang
wajib diikuti dan dibela hingga akhir hayat oleh setiap warga LDII.
Komentar
Posting Komentar