Ayo Raih Pahala Lailatul Qadar dengan I’tikaf

Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang membuka kesempatan kepada orang orang yang suka berbuat maksiat untuk bertaubat kepada Alloh SWT, hal ini telah dijelaskan bahwa pada bulan tersebut semua setan dan iblis akan dibelenggu oleh Alloh, semua pintu surga dibuka selebar-lebarnya begitu juga dengan pintu neraka akan ditutup serapat-rapatnya. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya beribadah kepada Alloh SWT pada bulan Ramadhan ini.


Adapun keistimewaan lainnya di bulan Ramadhan adalah terdapatnya satu malam yang sangat Istimewa yaitu Lailatul Qadar.

Mengapa malam ini begitu Istimewanya ? Apa saja keutamaan dari malam ini di bandingkan dengan malam – malam lainnya ?

Lailatul Qadar dalam bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur’an.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Qadr 1-3 :

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ *

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ *

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ *

“Sesungguhnya Kami (Allah) telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” 

Firman Allah SWT diatas memberitahukan kepada kita bahwasanya Alqur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar, dan pada malam Lailatul Qadar terdapat kemuliaan yang lebih baik daripada seribu (1000) bulan.

Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam yang penuh dengan keberkahan. Sebagaimana dalam firman Allah SWT :

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ * أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ * رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Rabbmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,.” (QS : Ad Dukhaan : 3-6)

Dalam malam lailatul qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Seperti dalam firman Allah SWT :

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْر

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril” (QS. Al-Qadar: 4)
Adapun keistimewaan malam lailatul qodar lainnya adalah Alloh akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu bagi orang – orang yang melaksanakan shalat dan berdoa di malam Lailatul Qodar.

Dari Abhu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

Artinya: “Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari no. 1901).

Adapun waktu pelaksanaan ibadah Lailatul Qadar adalah saat sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.

فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ

“Maka, barangsiapa yang ingin mendapatkan Lailatul Qadar, maka carilah pada sepuluh malam terakhir.” (HR. Bukhari No. 1105)

Adapun dalam mencari malam lailatul qadar ini dengan mengerjakan i’tikaf. I’tikaf (Itikaf, iktikaf, iqtikaf, i’tiqaf, itiqaf), berasal dari bahasa Arab akafa yang berarti menetap, mengurung diri atau terhalangi. Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah (introspeksi) atas perbuatan-perbuatannya, dengan merenung, taqarrub (mendekat), beribadah, berzikir dan mohon ampunan kepada Allah.

Sebagaimana dalam hadist Bukhori berikut ini:

Dari Aisyah r.a berkata “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon” ” (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).


Dari hadist di atas diterangkan bahwa Rosululloh mengerjakan I’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan untuk mencari malam lailatul qadar . Maka mari kita mempersungguh untuk i’tikaf di 10 hari terakhir di bulan romadhon dengan harapan dapat meraih pahala 1000 bulan dengan memperbanyak ibadah pada malam tersebut.

Komentar