MAKASSAR – Kegiatan
berkemah dalam pramuka adalah sekolah kehidupan nyata. Melalui perkemahan,
generasi penerus bangsa dididik dan dilatih untuk berilmu, berkahlakul karimah,
dan mandiri.
Kendati
hujan mengguyur Kota Makassar, 500-an Pemuda Lembaga Dakwah Islam Indonesia
(LDII) Kota Makassar tak surut semangatnya mengikuti perkemahan di Lapangan
Kompleks Sikamaseang, Jalan Berua Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, sejak Sabtu
(1/12/2018) kemarin.
Perkemahan Sabtu
Minggu (Persami) yang diikuti pramuka penggalang dan penegak
ini bertajuk "Mewujudkan Karakter Generasi Penerus yang Berilmu,
Berakhlak Mulia, dan Mandiri". Perkemahan digelar dalam rangka
persiapan pembentukan Satuan Komunitas Daerah (Sakoda) Sekawan Persada
Nusantara (SPN). Satuan Komunitas (Sako) SPN adalah pramuka berbasis
masjid yang ada di lingkup LDII.
Wakil
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Sulawesi Selatan, Asdar Mattiro S.Sos menyampaikan, kegiatan perkemahan
memiliki korelasi yang erat dengan pembentukan karakter generasi penerus
bangsa. “Biasanya mereka memperoleh fasilitas dari orang tua. Mereka dilayani
dan dipenuhi kebutuhannya. Saat berkemah, mereka dituntut mandiri dan memenuhi
sendiri kebutuhannya,” ungkap Asdar.
Peserta
perkemahan tampak antusias mengikuti instruksi dari fasilitator. Meski air
menggenang di area perkemahan, mereka tetap mengikuti permainan (games)
yang diberikan dengan suka cita. Tampak kegembiraan dari wajah peserta
perkemahan. Para peserta adalah siswa-siswi SMP dan SMA Budi Utomo Makassar,
santri Pondok Pesantren Roudhotul Jannah, dan utusan Pimpinan Anak Cabang (PAC)
LDII se-Kota Makassar.
Ada
pun kegiatan dalam perkemahan Pemuda LDII ini diantaranya, pendirian tenda,
shalat berjamaah, upacara pembukaan, permainan mental block,
penampilan regu, kontemplasi, senam, pelatihan baris berbaris, dan pelatihan
tali temali.
Menurut
Asdar, melalui pramuka, LDII menyiapkan generasi yang siap pakai. “Karena di
perkemahan pramuka ini generasi LDII dilatih dan dituntut harus bisa
menginternalisasikan 6 tabiat luhur dalam kehidupannya. Sebagai amalan pribadi,
mereka harus jujur, amanah, kerja keras lagi hemat (mujhid muzhid).
Adapun sebagai amalan sosial, mereka didorong bisa rukun, kompak, dan
bekerjasama yang baik,” ungkapnya.
Perkemahan
pramuka, menurut Asdar, adalah sekolah kehidupan nyata. “Saat mereka masuk di bootcamp,
mereka harus mencuci sendiri. Mereka dilatih untuk memiliki jiwa petarung,
tidak mudah mengeluh, tidak mudah menyerah, dan memiliki daya juang yang
tinggi,” lanjut Asdar.
Melalui
perkemahan pramuka, pemuda LDII diarahkan pada kegiatan positif yang berbasis
alam. Membangun karakter generasi muda LDII dilakukan dengan cara yang tidak
membosankan. “LDII berharap, melalui kegiatan pramuka, akan lahir calon
pemimpin masa depan yang siap memberi kontribusi pada pembangunan bangsa,”
ungkap Asdar.
Pembina
Pondok Pesantren Roudhotul Jannah Makassar, Sukamto mengatakan, melalui
perkemahan pramuka, diharapkan terbangun kerukukan, kekompakan, dan kerjasama
yang baik.
Fasilitator
perkemahan, Kharyanto Pratama mengemukakan, permainan perkemahan ini diarahkan
pada pembentukan karakter positif. “Yang ingin dibangun dari kegiatan ini
adalah terbentuknya karakter positif. Mediumnya adalah melalui permainan (games),”
ujarnya.
Ia
berujar, LDII Makassar akan mengukuhkan pramuka Sakoda SPN. “Kegiatan
ini sebagai langkah awal agar mereka merasakan atmosfer berkemah. Sebelum
pengukukan Sakoda SPN, kita akan gelar perkemahan lagi,” katanya.
Rencananya,
perkemahan yang dimulai pada Jumat (30/11/2018) hingga Minggu
(2/12/2018), hari ini. Sebelumnya, dalam upacara pembukaan, hadir Wakil Ketua
LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro SSos dan Drs Suyitno Widodo. Hadir pula
Kepala SMA Budi Utomo Makassar Dede Nurrohim SPd sebagai pembina upacara. (rls).
Sumber : FAJARONLINE.CO.ID
Komentar
Posting Komentar