Sunah Makan Sahur dan Waktu Berbuka Puasa


1692 – حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالَ: أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «تَسَحَّرُوا؛ فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً»
__________
[حكم الألباني] صحيح
… Rasulullah s.a.w. bersabda: “Makan sahurlah kalian, sesungguhnya dalam sahur itu barokah (ada keberkahan)”.
[Hadist Sunan Abi Dawud No. 1692 Kitabu Shiam]
 



Sering menjadi pertanyan kaum Muslimin, batas makan sahur dan mulai puasa itu waktu Imsak atau Subuh? Jawabnya adalah Subuh! Sesuai dengan Firman Allah:

…وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ… * سورة البقرة اية 187
… dan makanlah dan minumlah sampai tampak jelas bagimu benang putih dari benang hitam dari waktu fajar (subuh)… al-ayat
[Surah Al-Baqarah(2) ayat 187]

Sahabat Zaid bin Tsabit meriwayatkan dalam Hadist Ibni Majah No 1694 bahwa ia pernah sahur bersama Nabi s.a.w. lalu shalat subuh. Ketika ditanya berapa lama jarak antara sahur dan shalat subuh? Kurang lebih membaca 50 (lima puluh) ayat. Jarak waktu membaca 50 ayat inilah yang dikenal dengan waktu imsak.

Hadist Ibni Majah No. 1694 Kitabu Shiam itu mengandung 2 pemahaman:
1.     Sikap mutawari’ / hati-hati dengan memberi jarak waktu antara sahur dengan waktu subuh agar tidak kebablas makan lewat waktu subuh sehingga batal puasanya.
2.     Jarak waktu antara sahur dengan subuh tidak terlalu lama, sehingga menjadi sunah agar umat Islam mengakhirkan sahur dan tidak makan sahur terlalu dini.

1694 – حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ، قَالَ: «تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ، قُلْتُ: كَمْ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: «قَدْرُ قِرَاءَةِ خَمْسِينَ آيَةً»
__________
[حكم الألباني] حسن
… Zaid bin stabit meriwayatkan: Saya makan sahur bersama Rasulillah s.a.w. kemudian kami berdiri sahlat, saya (Ali bin Muhammad) bertanya: Berapa lama antara keduanya (sahur dan shalat? Waqi’ menjawab: Kira-kira membaca lima puluh ayat.
[Hadist Sunan Abi Dawud No. 1694 Kitabu Shiam]
 
SESEGERA MUNGKIN BERBUKA PUASA
بَابُ مَا جَاءَ فِي تَعْجِيلِ الْإِفْطَارِ
1697 – حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ، قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْإِفْطَارَ»
… sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda: “Tidak henti-hentinya manusia dengan kebaikan selagi mereka segera berbuka”.
 
1698 – حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ، عَجِّلُوا الْفِطْرَ؛ فَإِنَّ الْيَهُودَ يُؤَخِّرُونَ»
__________
[حكم الألباني] حسن صحيح
… Rasulullah S.A.W. bersabda : Tidak henti-hentinya manusia dengan kebaikan selagi mereka mensegerakan berbuka puasa: Maka sesungguhnya orang Yahudi mengakhirkan”.
[Hadist Sunan Abi Dawud No. 1697 – 1698 Kitabu Shiam]


Jadi jika kita menyimpulkan dari hadis Rasul tersebut diatas bahwa hendaknya kita segera berbuka di awal waktu, dan hendaknya  jangan sampai menunda-nunda waktu berbuka puasa karena hal itu tidak disukai Nabi Muhammad.  

Sumber : pengajian-ldii.net

Komentar